Gbr. Dirjen GTK Kemendikbud RI 2020 |
Lalu Bagaimana sistem pendidikan nasional dapat memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum ini ?
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 berisi arahan mengenai belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh. Berikut sejumlah poin arahannya:
- Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan.
- Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
- Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah.
- Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif.
Tentunya dalam melaksanakan kegiatan ini tidak lepas dari kendala, seperti ditulis dalam Kompasiana.com "Masalah PJJ" (3 Juli 2020) menyebutkan bahwa sejak bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2020 ada lima hal yang menjadi permasalahan utama dalam proses pembelajaran jarak jauh :
- Tugas siswa yang menumpuk
- Jaringan Internet yang kurang mendukung
- Orang tua stress karena tiba-tiba jadi pendidik
- Sulit mengontrol Proses pembelajaran yang dilakukan oleh Guru
- Guru yang tidak menguasai Teknologi dalam Pembelajaran
Belum lagi kendala sarana prasarana orang tua siswa yang tidak semua memiliki gawai (selular/ Smartphone, data/quota internet) yang memadai, dan berbagai kendala lainnya yang dihadapi.
"Kita tahu anak-anak kita, tidak semua hidup di lingkungan rumah yang menyenangkan, banyak anak-anak kita ada di rumah-rumah di situasi yang tidak menguntungkan peserta didik, saya mengkhawatirkan, sangat berbahaya dan tidak nyaman bagi peserta didik," ujar Jumeri dalam Hari Aksara Internasional melalui siaran YouTube Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Selasa, 8 September 2020.
Berdasarkan kendala-kendala tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terus berupaya agar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring ini tetap bisa dilaksanakan di tengah Pandemi ini, seperti kegiatan pelatihan, Bimtek, Webinar, Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19, seleksi pengadaan Guru Penggerak, gerakan "Merdeka Belajar" dan Program "Guru Berbagi", semua itu dengan satu tujuan agar penyelenggaraan penddikan yang bermakna. Tidak hanya pengadaan kegiatan, Pemerintah juga memberikan bantuan berupa kuota data internet untuk pelajar, mahasiswa, guru dan dosen melalui Dapodik.
Belum dapat dipastikan sampai kapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring ini dilaksanakan, walaupun saat ini untuk beberapa kriteria/persyaratan sudah ada beberapa sekolah yang sudah boleh melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau luring dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah. Kita semua berharap semoga pandemi Covid-19 ini cepat berakhir agar pembelajaran bisa kembali normal, karena jika kondisi PJJ berkepanjangan akan berdampak negatif terhadap peserta didik, seperti yang dikhawatirkan oleh Bapak Menteri Nadiem :
"Ketika peserta didik menjalankan PJJ secara tidak optimal dan koneksi internet untuk pembelajaran daring tak lancar, hal itu dapat berakibat fatal bagi peserta didik. Kemungkinan beberapa persepsi orang tua juga berubah terkait peran sekolah dalam proses pembelajaran yang tidak optimal. Sehingga ancaman putus sekolah ini sesuatu yang riil dan berdampak seumur hidup bagi anak-anak kita, Dampak lainnya yaitu ancaman penurunan capaian pembelajaran". (CNN Indonesia | 07/08/2020).
Dalam Diklat Guru Belajar seri Masa Pandemi COVID-19 Tahap II, terdapat materi mengenai "Inspirasi Pengembangan Pembelajaran Jarak Jauh", dalam tayangan video tersebut mengisahkan bagaimana guru-guru berbagi pengalaman mengenai PJJ dengan segala keterbatasan yang dihadapi.
“Pembelajaran jarak jauh itu bukan tentang secanggih apa teknologi yang digunakan, namun tentang bagaimana guru itu bisa memanfaatkan teknologi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan murid” @Dinamarta_aulia
“Pembelajaran jarak jauh menguras tenaga dan perasaan kita semua, guru siswa dan orang tua. Saat ini sejatinya hanya motivasi yang dibutuhkan oleh siswa kita bukan teknologi canggih. Apapun teknologinya, gutu tetap ruh dari pembelajaran itu sendiri” @Niken_emira
“Jadi guru jangan kehilangan akal, jadilah guru yang banyak akal, karena setiap kesulitan sudah disediakan jalan keluarnya” @iwanap12
“Pembelajaran jarak jauh tidak harus membingungkan kita, pandemi tidak harus membuat kita galau tak berdaya. Sebagai guru harus berinovasi dengan alat sekitar, agar pembelajaran tetap berjalan, menyenangkan dan bermakna bagi siswa” @Titis.Kartikawati.92351995
“Tuhan sedang mengajarkan kita untuk menjadi terang-terang kecil yang harus terus hidup untuk negeri ini” @kristijorini
“Mengetahui kondisi anak didik secara utuh adalah hal yang harus dilakukan oleh para guru, karena dengan hal tersebutlah para guru bisa tahu pembelajaran yang tepat bagi setiap anak didiknya” @AmaliaAhadini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan silahkan tulis komentar terkait postingan ini