Selasa, 12 Januari 2021

PEMBAHASAN SOAL LATIHAN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM)

Pada tulisan sebelumnya sudah diposting mengenai Soal Latihan Guru Belajar Seri AKM, gimana teman-teman sudah coba menjawab? Pastinya sudah dapat nilai yang sesuai harapan ya....

gurubelajar-akm.simpkb.id

Postingan kali ini akan saya bahas, meskipun teman-teman pasti sudah banyak yang menjawab karena memang setiap pertanyaan dari quiz persesi, jawabannya sudah ada di setiap pembahasan, tinggal kita mau baca.... Naah "bacanya" itu yang bikin gimana gitu, he3....

Kata pengantarnya kebanyakan yah? durasi niiih... ok deh langsung ke TKP Pembahasan :

  1. Asesmen Nasional diberikan untuk mengukur kualitas pembelajaran di setiap satuan pendidikan, bukan untuk mengukur capaian hasil belajar siswa
  2. Survei lingkungan belajar dilakukan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran
  3. Survei karakter dirancang untuk mengukur capaian siswa  dari hasil belajar sosial-emosional yang mencakup  karakter (sifat, kebiasaan, dan nilai-nilai pancasila)
  4. Siswa yang mengikuti Asesmen Nasional adalah siswa pada tingkat kelas 5, 8, dan 11, dan tidak dilakukan pada semua siswa, sedangkan ujian nasional diwajibkan bagi semua siswa pada tingkat akhir. Asesmen Nasional dilakukan selama 2 hari sedangkan ujian nasional dilakukan 4 hari
  5. Siswa pada jenjang SD/MI akan diberikan 30, sedangkan siswa jenjang SMP/MTS dan SMA/SMK/MA akan diberikan 36 soal. AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya
  6. Dalam pelaksanaan AKM konten literasi terdiri atas teks fiksi (cerita) dan teks informasi (berisi informasi fakta)
  7. Dalam penilaiannya asesmen literasi dan numerasi, mengukur konten tertentu yang didasarkan pada kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa untuk mempelajari materi apapun.
  8. Asesmen Kompetensi Minimum melihat bagaimana siswa mampu mengaplikasikan konten pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga konteks soal yang diberikan harus relevan dengan dunia nyata. Sedangkan Ujian Nasional memberikan soal yang lebih menekankan pada bagaimana penguasaan konten untuk mengerjakan soal yang diberikan
  9. Asesmen Kompetensi Minimum menekankan pada penguasaan kompetensi dan pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan Kompetensi yang diukur pada Ujian Nasional sudah sampai pada level interpretasi (pemahaman) namun kurang mengevaluasi maupun merefleksi.
  10. Hasil pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi berbagai bidang pembelajaran. Asesmen Kompetensi Minimum  tidak dilakukan  untuk penentuan kelulusan siswa, dan bukan untuk mengukur penguasaan konten tetapi mengukur kemampuan bernalar siswa.  Meskipun telah dilaksanakan asesmen, ujian sekolah tetap akan dilaksanakan
  11. Pada jenjang SMA/SMK/MA terdapat 2 level pembelajaran yaitu level 1 (kelas 10) dan level 2 (kelas 11 dan 12).
  12. Sifat-sifat peluang dan kejadian merupakan bagian dari konten peluang dan ketidakpastian.
  13. Kegiatan menjelaskan, menganalisis, menyimpulkan dan membandingkan merupakan bagian dari memahami sebuah bacaan.
  14. Pada jenjang SMA/SMK/MA terdapat 1 level pembelajaran (kelas 10).
  15. Jawaban a, b, dan c diujikan pada tingkat SMP/MTs
  16. Dalam konten menemukan, kata kunci yang digunakan adalah mengakses, mencari, mengidentifikasi dan memilih.
  17. Untuk jenjang SMA/SMK/MA, jumlah soal yang diberikan adalah 36 soal numerasi dan 36 soal literasi, siswa yang mengikuti tes diambil dari kelas 11 dan  berjumlah 45 orang.
  18. Pilihan jawaban (a) memperkirakan kalori adalah keterkaitan antara numerasi dan PJOK, pilihan jawaban (b) adalah keterkaitan numerasi dan PKN, pilihan jawaban (c) keterkaitan numerasi dan IPS, dan pilihan jawaban (d) keterkaitan  numerasi dan IPA.
  19. Pada jenjang SMA/SMK/MA level pembelajaran pada asesmen literasi memiliki konten yang sama hanya dibedakan berdasarkan tingkat kesulitan yang sesuai dengan jenjangnya. Salah satunya adalah mengenai konten evaluasi dan refleksi, jika pada level 1 siswa diminta untuk menjustifikasikan pendapat orang lain berdasarkan isi teks informasi maupun sastra sedangkan pada level 2 siswa diminta merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis.
  20. Asesmen Kompetensi Minimum dilakukan bukan untuk menilai prestasi siswa namun untuk mengevaluasi mutu pembelajaran. Asesmen Kompetensi Minimum diharapkan dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar siswa. Di akhir jenjang siswa tetap akan mengikuti ujian nasional yang menentukan kelulusan siswa sehingga Asesmen Kompetensi Minimum dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar bukan mengukur hasil belajar.
  21. Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan memiliki penguasaan konsep, keterampilan dan pengetahuan sebagai proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis.
  22. Pernyataan nomor 1, 2, dan 4 menunjukkan karakteristik pembelajaran berbasis kompetensi, sedangkan pernyataan nomor 3, 5, dan 6, menunjukkan karakteristik pembelajaran berbasis konten.
  23. Siswa dikategorikan ‘cakap’ apabila mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam sedangkan kategori ‘mahir’  jika mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah berdasarkan konsep literasi mau pun numerasi yang dimilikinya.
  24. Siswa dikategorikan ‘mahir’ apabila mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.
  25. Asesmen Kompetensi Minimum tidak terikat erat dengan konten kurikulum. Namun, dari sisi konten, memperhatikan apa yang (seharusnya) diajarkan oleh guru pada tiap kelas dan jenjang pendidikan.
  26. Kompetensi yang diukur pada Ujian Nasional sudah sampai pada level interpretasi (pemahaman) namun belum sampai pada tahap mengevaluasi maupun merefleksi isi teks. Hal ini baru diterapkan pada Asesmen Kompetensi Minimum.
  27. Fokus asesmen adalah kompetensi berpikir sehingga hasil pengukuran tidak sekedar mencerminkan prestasi akademik pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika saja. Literasi dan numerasi justru bisa dan seharusnya memang dikembangkan melalui berbagai mata pelajaran, termasuk IPA, IPS, kewarganegaraan, agama, seni, dan mata pelajaran lainnya. Pelaporan tingkat kompetensi dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat kompetensi siswa.
  28. Melalui soal AKM, siswa melatih kemampuan bernalar dan mengaplikasikan konsep matematika yang telah dipelajari sehingga mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
  29. Seperti yang sering dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan Asesmen Nasional bukan untuk memetakan prestasi siswa namun mendorong mutu pendidikan dan peningkatan prestasi siswa sehingga hasil Asesmen Kompetensi Minimum dapat digunakan untuk refleksi dan melakukan perbaikan pembelajaran di sekolah untuk membangun kompetensi dan karakter siswa.
  30. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk literasi dan numerasi. Laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan kompetensi siswa.
Done !


#KemendikbudRepublikIndonesia
#ProtalGuruBelajar
#gurubelajar-akm.simpkb.id
#AsesmenNasional
#AsesmenKompetensiMinimum(AKM)22021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan silahkan tulis komentar terkait postingan ini